Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2019

Menghargai Melaui Mendengarkan

Gambar
Dalam hal komunikasi dua arah, aktivitas dasar yang terjadi adalah berbicara dan mendengarkan. Dan tidak bisa dipungkiri, mendengarkan menjadi sesuatu yang lebih sulit untuk dilakukan dibandingkan berbicara. Dan yang saya maksud di sini adalah "mendengarkan", bukan "mendengar", karena jelas artinya berbeda. Saat berkomunikasi, semua orang bisa saja mendengar, tetapi belum tentu mendengarkan. "Mendengarkan" dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia memiliki padanan kata dengan "menyimak" yang berarti memperhatikan / mempelajari dengan baik-baik / teliti apa yang dikatakan / dibaca oleh seseorang. Mendengarkan juga memiliki arti yang "lebih tinggi" dibandingkan mendengar. Mendengarkan berarti menghargai orang yang sedang berbicara dengan kita. Itulah mengapa terkadang, saat seseorang berbicara, ia akan tetap merasa dihargai meski si pendengar tidak membalas perkataannya. Ketika Anda sedang berbicara atau menjelaskan sesuatu, terutama h

Bercakap Yang Baik (Julian Treasure)

Gambar
Pernahkah Anda merasa bahwa orang tidak mendengarkan dengan sungguh-sungguh apa yang sedang Anda sampaikan? Bagaimana perasaan Anda tentang hal tersebut? Berbicara di depan umum dengan meyakinkan tidaklah mudah. Ada banyak faktor yang menentukan mulai dari topik yang Anda bawakan, cara Anda memulai pembicaraan, kebiasaan Anda dalam berbicara dengan orang lain, dan berbagai hal lainnya. Dalam video TED yang menarik ini, Julian Treasure, seorang pakar di bidang suara akan menjelaskan kepada Anda bagaimana cara berbicara dengan baik dan meyakinkan di hadapan umum dan orang lain. Julian menjelaskan tentang karakteristik suara dan bagaimana Anda dapat memanfaatkannya untuk tampil meyakinkan. 4 Fondasi Berbicara yang Powerful Julian memberi singkatan HAIL to greet and acclaim enthusiastically. Menyapa dan memuji dengan antusias. H – Honesty Anda berbicara dengan benar dan jelas. Tidak menyembunyikan sesuatu atau bermaksud mengelabui audiens Anda. A – Autenticit

Seni Berbahasa, Sastra, dan Apresiasi

Gambar
Manusia selain memiliki akal pikiran sebagai alat berpikir, juga memiliki hati sebagai sarana untuk merasakan dan menilai. Dengan hatinya, manusia menyukai segala hal yang menyenangkan. Hal menyenangkan itu dapat berhubungan dengan segala yang indah, baik, atau yang berbau seni. Dengan itu, manusia tidak selalu berpikir tentang benar atau salah, tetapi juga baik dan buruk, indah atau jelek. Kecendrungan pada sisi inilah yang kemudian melahirkan warna yang senantiasa mengiringi gerak kehidupan manusia. Dalam berbagai hal, baik yang berhubungan dengan bidang pekerjaan, ilmu, dan komunikasi melalui bahasa terdapat unsur seni. Mari bersama simak video berikut mengenai sastra! Bahasa sebagai alat komunikasi dan sarana mengungkapkan pikiran serta perasaan manusia juga tak lepas dari unsur seni. Seni bahasa meliputi seni menulis, berbicara, membaca, dan lain-lain. Dalam tata bahasa, terdapat ragam dan gaya bahasa. Pada tataran wacana atau bentuk tulisan, terbentuk kesusastraan