Menghargai Melaui Mendengarkan


Hasil gambar untuk if you treat people right
Dalam hal komunikasi dua arah, aktivitas dasar yang terjadi adalah berbicara dan mendengarkan. Dan tidak bisa dipungkiri, mendengarkan menjadi sesuatu yang lebih sulit untuk dilakukan dibandingkan berbicara. Dan yang saya maksud di sini adalah "mendengarkan", bukan "mendengar", karena jelas artinya berbeda. Saat berkomunikasi, semua orang bisa saja mendengar, tetapi belum tentu mendengarkan.
"Mendengarkan" dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia memiliki padanan kata dengan "menyimak" yang berarti memperhatikan / mempelajari dengan baik-baik / teliti apa yang dikatakan / dibaca oleh seseorang. Mendengarkan juga memiliki arti yang "lebih tinggi" dibandingkan mendengar. Mendengarkan berarti menghargai orang yang sedang berbicara dengan kita. Itulah mengapa terkadang, saat seseorang berbicara, ia akan tetap merasa dihargai meski si pendengar tidak membalas perkataannya.
Ketika Anda sedang berbicara atau menjelaskan sesuatu, terutama hal yang sangat penting, tentunya Anda akan merasa sangat kesal ketika lawan bicara Anda malah sibuk dengan gadget-nya sendiri atau tertidur atau yang lebih parah, malah sibuk berbicara dengan orang lain didekatnya. Dan tentunya akan menambah tingkat kekesalan Anda ketika tak lama kemudian, lawan bicara Anda meminta Anda mengulang apa yang Anda bicarakan.

Maka dari itu penting sekali bagi kita untuk berusaha memberikan perhatian kepada lawan bicara. Paham atau tidaknya kita pada suatu topik yang dibicarakan, itu urusan belakangan. Kontak mata dalam berkomunikasi sangatlah penting. Dengan kontak mata, tandanya kita memberikan waktu dan perhatian kepada lawan bicara. Dan seperti yang sudah saya katakan di atas, hal itu sudah merupakan bentuk menghargai orang lain. Meskipun kita bisa menyimak dan memahami perkataan orang lain tanpa kontak mata, singkirkanlah sejenak kebiasaan itu. Karena belum tentu semua orang bisa menerima sikap.


Mari bersama simak video berikut!




Menjadi pendengar yang baik akan menciptakan suasana yang kondusif. Dengan mendengarkan, hal-hal seperti kericuhan dan kesalahpahaman akan mudah untuk dihindari. Berbeda dengan berbicara, ketika mendengarkan dibutuhkan sikap kerendahan hati. Dan sangat manusiawi ketika rendah hati itu sulit untuk diterapkan pada diri sendiri. Tapi jika kita mau berusaha, tentu tidak ada ruginya juga.


Itulah mengapa Tuhan memberikan dua telinga dan satu mulut, supaya kita lebih banyak mendengarkan daripada berbicara. Supaya ketika kita ingin berbicara, kita harus berpikir terlebih dulu. Sehingga apa yang kita ucap, dapat kita pertanggungjawabkan. Jadi, sudahkah anda menjadi pengengar yang baik?

Komentar

  1. Jangan Lupa siciricreb;
    bebekbakarhajisalmet.blogspot.com

    BalasHapus
  2. Dari hal kecil yaitu menghargai orang yang sedang berbicara.. Mantul gan

    BalasHapus
  3. ayo gan hargai orang yang sedang berbicara!

    BalasHapus
  4. jangan lupa mampir di https://ndeloknime.blogspot.com/

    BalasHapus
  5. mampir ke https://bayutrihartanto.blogspot.com/

    BalasHapus
  6. Ayo hargai orang berbicara. Mantap

    BalasHapus
  7. begini salah begitu juga salah
    kek kek apa ya gitu, kek kek apa ya kesannya
    kek anjinglah, gua tu emang begini adanya gitu bro
    yang penting hayuk meluncur
    gitu kek kek apa ya gitu
    hahahaha

    BalasHapus
  8. bermanfaat bgt// mlipir ke blog ku jg dong :v

    BalasHapus
  9. Terima kasih! bermanfaat sekali

    BalasHapus
  10. http://kinghacici.blogspot.com
    http://kinghacici.blogspot.com
    http://kinghacici.blogspot.com
    http://kinghacici.blogspot.com
    http://kinghacici.blogspot.com
    http://kinghacici.blogspot.com

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bercakap Yang Baik (Julian Treasure)

Adobe Photoshop

Mari Jujur